JAKARTA : PT Arwana Citramulia Tbk mampu menekan konsumsi energi gas hingga 25% berkat penggunaan mesin produksi berteknologi mutakhir dari Italia.
Vice President Corporate Affairs PT Arwana Citramulia Tbk Felix Hibono mengatakan dalam menyikapi persaingan yang kian ketat di tengah krisis global saat ini, perusahaan melakukan langkah strategis melalui investasi teknologi dan meningkatkan produktifitas.
"Salah satu strategi investasi teknologi adalah pemakaian mesin produksi asal Italia yang mampu menekan konsumsi energi gas 20% hingga 25%," ujarnya kepada Bisnis di Jakarta, hari ini.
Selain menghemat biaya, mesin produksi-yang telah difungsikan sejak tahun lalu--tersebut dapat mengatasi kemungkinan berkurangnya pasokan gas dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).
Felix menambahkan dari sisi produktivitas, Arwana telah melakukan optimalisasi produksi yang kini hampir mencapai 100% dari kapasitas terpasang. Efisiensi konsumsi energi gas dan peningkatan produktivitas ini telah berpengaruh positif terhadap peningkatan penjualan dan laba bersih Arwana.
Tahun lalu, produsen keramik yang menyasar konsumen kelas menengah bawah ini membukukan penjualan Rp714,06 miliar, meningkat 10,3% dibandingkan realisasi 2008 sebesar Rp647,12 miliar. Kenaikan penjualan tersebut telah mendongkrak laba bersih perusahaan 17,7% dari Rp54,29 miliar menjadi Rp63,89 miliar.
Pada tahun lalu kapasitas produksi dari tiga pabrik Arwana mencapai 30 juta m2 per tahun, naik 9,5% dibandingkan 2008. Sedangkan tahun ini meningkat lagi menjadi 40 juta m2 per tahun, setelah rampungnya ekspansi pabrik III C di Gresik, Jawa Timur.
Vice President Corporate Affairs PT Arwana Citramulia Tbk Felix Hibono mengatakan dalam menyikapi persaingan yang kian ketat di tengah krisis global saat ini, perusahaan melakukan langkah strategis melalui investasi teknologi dan meningkatkan produktifitas.
"Salah satu strategi investasi teknologi adalah pemakaian mesin produksi asal Italia yang mampu menekan konsumsi energi gas 20% hingga 25%," ujarnya kepada Bisnis di Jakarta, hari ini.
Selain menghemat biaya, mesin produksi-yang telah difungsikan sejak tahun lalu--tersebut dapat mengatasi kemungkinan berkurangnya pasokan gas dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).
Felix menambahkan dari sisi produktivitas, Arwana telah melakukan optimalisasi produksi yang kini hampir mencapai 100% dari kapasitas terpasang. Efisiensi konsumsi energi gas dan peningkatan produktivitas ini telah berpengaruh positif terhadap peningkatan penjualan dan laba bersih Arwana.
Tahun lalu, produsen keramik yang menyasar konsumen kelas menengah bawah ini membukukan penjualan Rp714,06 miliar, meningkat 10,3% dibandingkan realisasi 2008 sebesar Rp647,12 miliar. Kenaikan penjualan tersebut telah mendongkrak laba bersih perusahaan 17,7% dari Rp54,29 miliar menjadi Rp63,89 miliar.
Pada tahun lalu kapasitas produksi dari tiga pabrik Arwana mencapai 30 juta m2 per tahun, naik 9,5% dibandingkan 2008. Sedangkan tahun ini meningkat lagi menjadi 40 juta m2 per tahun, setelah rampungnya ekspansi pabrik III C di Gresik, Jawa Timur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar